Perang Uhud : Belajar dari kekalahan dan mengatur strategi dari kekalahan untuk mengahdapi kemenangan.
Keluh kesah dan sesalan di atas kekalahan tidak memberi apa-apa manfaat. Paling penting, startegi teratur bagi menghadapi kekalahan. Allah SWT punya cara tersendiri mengajarkan hamba-Nya bagaimana menangani kekalahan. Maka, berbicaralah Allah SWT di dalam surah Ali Imran dari ayat 121 hingga 179. Apakah rahsia dan strategi menghadapi kekalahan?
Sahabat, jangan takut menghadapi kegagalan! Apapun bentuk kegagalan kita, besar atau kecil, percayalah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari itu semua agar kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana, sehingga lebih berhati-hati dalam langkah berikutnya. Jangan anggap kegagalan sebagai kekalahan, tapi jadikan kegagala untuk kita merancang strategi untuk terus berusaha mencapai tujuan, mengubah nasib buruk menjadi nasib baik.
Tidak ada orang yang bersedih terus-menerus, kecuali pikirannya memang hanya bisa memikirkan kesedihan. Tidak ada juga orang yang hidupnya senang, gembira atau bahagia sepanjang waktu. Demikian juga, tidak ada orang yang gagal dan kalah seterusnya, kecuali ia berhenti mencoba. Suka dan duka silih berganti, kalah dan menang dipergilirkan.
Keluh kesah dan sesalan di atas kekalahan tidak memberi apa-apa manfaat. Paling penting, startegi teratur bagi menghadapi kekalahan. Allah SWT punya cara tersendiri mengajarkan hamba-Nya bagaimana menangani kekalahan. Maka, berbicaralah Allah SWT di dalam surah Ali Imran dari ayat 121 hingga 179. Apakah rahsia dan strategi menghadapi kekalahan?
Sahabat, jangan takut menghadapi kegagalan! Apapun bentuk kegagalan kita, besar atau kecil, percayalah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari itu semua agar kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana, sehingga lebih berhati-hati dalam langkah berikutnya. Jangan anggap kegagalan sebagai kekalahan, tapi jadikan kegagala untuk kita merancang strategi untuk terus berusaha mencapai tujuan, mengubah nasib buruk menjadi nasib baik.
Tidak ada orang yang bersedih terus-menerus, kecuali pikirannya memang hanya bisa memikirkan kesedihan. Tidak ada juga orang yang hidupnya senang, gembira atau bahagia sepanjang waktu. Demikian juga, tidak ada orang yang gagal dan kalah seterusnya, kecuali ia berhenti mencoba. Suka dan duka silih berganti, kalah dan menang dipergilirkan.
Orang yang tidak pernah gagal, sekali ia terjatuh, biasanya ia akan masuk ke dalam lubang yang amat dalam, terasa amat menyakitkan dan sulit untuk bangkit kembali. Tapi dengan kegagalan, kita bangkit, mencuba lagi, dan berhasil; demikian seterusnya. Dan ketika kesulitan datang lagi, kita telah menjadi lebih bijaksana dan rendah hati. Jika kita menerima kegagalan sebagai ilham untuk berusaha lagi dengan tekad dan keyakinan yang diperbaharui, maka mencapai kejayaan hanyalah persoalan waktu semuanya. Seperti kata pepatah, "Kekalahan adalah kejayaan yang tertunda".
No comments:
Post a Comment